Seiring dengan semakin banyaknya pembangunan infrastruktur dan gedung-gedung bertingkat, teknologi konstruksi juga ikut terus berkembang. Pemanfaatan teknologi ini tentunya memudahkan pengoperasian peralatan berat agar lebih efisien. Dengan begitu berbagai terobosan hadir dengan menggunakan perangkat lunak dan teknologi digital.
Perkembangan teknologi tersebut sangat membantu memudahkan dan mempercepat pekerjaan, sehingga berpengaruh pada semakin perkembangan pembangunan di kota-kota besar. Sebelum teknologi berkembang seperti saat ini, pembangunan rumah, jembatan, jalan, dan sarana prasarana hanya memanfaatkan meterial dari alam. Misalnya, yang tadinya bangunan hanya bisa dibangun 2 lantai, sekarang bisa membangun hingga puluhan lantai.
Maka dari itu, teknologi konstruksi merupakan sebuah teknologi yang digunakan dan disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Dalam hal ini untuk bidang sarana dan prasarana. Teknologi konstruksi berbentuk ilmu terapan atau ilmu praktik yang digabungkan dengan ilmu-ilmu lainnya guna menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari. Hasil dari teknologi konstruksi ini berupa hunian atau rumah, gedung-gedung bertingkat, villa, hotel, bangunan-bangunan lainnya.
Selain penting untuk menunjang sarana dan prasarana, teknologi konstruksi juga memberikan dukungan terhadap semua pekerjaan dan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan manusia. Dengan demikian, penerapan teknologi konstruksi dapat memberi kemudahan terhadap bentuk-bentuk konstruksi, seperti jembatan, rel kereta api, dan juga jalan.
Pada teknologi konstruksi menerapkan prinsip Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0. Pemanfaatan teknologi tersebut harus dapat memberi nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur. Jadi, tidak hanya sekadar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat. Akan tetapi, mampu menghasilkan produk yang lebih cepat, mudah, dan murah.
Adapun fungsi utama dari teknologi konstruksi ini, yaitu:
- Memudahkan proses pembangunan gedung, apartemen, rumah dengan teknologi yang lebih baik.
- Mendukung dan mempermudah pekerjaan dan kegiatan manusia, seperti dalam pembuatan gedung, kantor, lapangan, dan toko.
- Mempermudah transportasi dan komunikasi, seperti dalam pembangunan infrastruktur jalan, rel kereta, dan jembatan.
Sementara itu, contoh dari penerapan teknologi di bidang adalah konstruksi jalan, konstruksi jalan layang, konstruksi bangunan perkantoran, konstruksi jembatan, konstruksi perumahan, konstruksi gedung bertingkat, dan konstruksi teknik sipil seperti proyek pembangkit listrik.
Proyek konstruksi yang memanfaatkan atau menggunakan teknologi dibagi menjadi empat jenis antara lain sebagai berikut:
1. Proyek Konstruksi Bangunan untuk Pemukiman atau Perumahan (Residential Construction)
Proyek konstruksi yang melibatkan teknologi bisa berupa proyek-proyek pembangunan tempat tinggal seperti perumahan, hotel, apartemen atau vila. merupakan proyek konstruksi yang melibatkan teknologi. Pembangunan tersebut dilakukan dengan dua cara, yaitu secara pribadi dan juga massal.
Untuk mengerjakan proyek-proyek bangunan untuk perumahan, dibutuhkan sebuah perencanaan wilayah yang matang. Hal ini karena berkaitan langsung dengan dengan penyediaan fasilitas dan jaringan infrastruktur berupa air bersih, listrik, telepon, jalan dan sarana–sarana lainnya.
2. Proyek Konstruksi Bangunan untuk Gedung (Building Construction)
Proyek atau pekerjaan yang banyak dikerjakan adalah konstruksi bangunan gedung. Pada proyek ini, memiliki fokus untuk menekankan pertimbangan konstruksi, pertimbangan-pertimbangan terhadap teknologi yang bersifat praktis dan pertimbangan terhadap peraturan bangunan setempat.
3. Proyek Konstruksi terhadap Teknik Sipil (Heavy Engineering Construction)
Proyek konstruksi yang berhubungan dengan teknik sipil, biasanya berasal dari pemerintah. Baik pemerintahan dari tingkat nasional (pusat) maupun tingkat daerah (kabupaten/kota). Pertimbangan khusus dalam mengerjakan proyek ini terletak pada elemen-elemen desain, keuangan dan pertimbangan hukum. Meskipun proyek ini memiliki kecenderungan sifat tidak mengambil keuntungan banyak/nonprofit yang memfokus kepada pelayanan/layanan masyarakat umum.
Penerapan proyek konstruksi teknik sipil dapat dilihat melalui proyek jalan raya, proyek pembangkit listrik, proyek jalan kereta api, proyek bendungan dan proyek pertambangan.
4. Proyek Konstruksi untuk Bangunan Industri (Industrial Construction)
Untuk jenis proyek yang satu ini, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Dibutuhkan keahlian khusus yang berhubungan dengan perencanaan terutama terkait dengan desain dan konstruksinya. Meskipun sifatnya relatif kecil, tetapi memiliki komponen yang penting dalam hal pengembangan terhadap bangunan industri. Pemilik proyek ini, pada umumnya berasal dari sebuah perusahaan atau industri yang besar seperti perusahaan minyak, perusahaan kimia dan perusahaan farmasi.